Sasar Langsung Orang Tua Siswa, IKMB Gelar Sosialisasi PMB pada Hari Pertama Sekolah
[AKSI]: Tim PMB IKMB sedang melakukan sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) kepada orang tua yang mengantarkan anaknya pada hari pertama sekolah di SMA Negeri 3 Semarang. Senin (14/07/2025).(ISTIMEWA)
7/17/20253 min read


SEMARANG – Institut Karya Mulia Bangsa (IKMB), yang saat ini tengah dalam proses transformasi menjadi Agung Putra University (APU), menggelar aksi sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan membagikan brosur ke 29 sekolah menengah atas (SMA) di Kota Semarang pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7) kemarin. Uniknya, sasaran utama kegiatan tersebut bukan hanya para siswa, namun orang tua yang mengantar anak mereka ke sekolah juga menjadi targetnya.
Rektor IKMB, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si, menjelaskan bahwa strategi ini dipilih karena orang tua merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan pendidikan anak setelah lulus SMA dan sederajat.
"Dengan menyasar langsung ke orang tua, kami ingin memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan membangun kepercayaan bahwa IKMB adalah pilihan pendidikan tinggi yang kredibel dan relevan untuk masa depan anak mereka," ujar Prof. Denny, saapan akrabnya.
Pemilihan hari pertama masuk sekolah bukan tanpa alasan. Menurut Prof. Denny, saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), kehadiran orang tua masih tinggi karena mereka cenderung mendampingi anaknya, sehingga momentum tersebut dinilai lebih ideal sebab suasananya masih relatif santai dan para orang tua lebih terbuka terhadap interaksi.
Sebanyak 29 SMA dan sederajat dari negeri dan swasta di Kota Semarang menjadi titik utama pada kunjungan tersebut. Pemilihannya didasarkan pada kedekatan geografis dengan kampus dan riwayat kerja sama yang baik.
“Kami ingin efisien secara waktu dan tenaga. Selain itu juga menyasar berbagai segmen siswa dari beragam latar belakang, termasuk dari sekolah swasta,” imbuhnya.
Saat di lapangan, pendekatan yang dilakukan tim PMB IKMB bersifat informatif dan komunikatif. Banyak orang tua yang menyambut dengan antusias, bahkan tak sedikit mereka langsung menanyakan terkait program studi, beasiswa dan jadwal pendaftarannya. Ada pula yang menyimpan kontak tim untuk diskusi lebih lanjut mengenai rencana kuliah anak mereka.
Dalam sosialisasi ini, IKMB menekankan keunggulan enam program studi yang ditawarkan, antara lain (D3 dan S1) Kebidanan, (S1) Manajemen, (S1) Ilmu Komunikasi, (S1) Hukum, (S1) Ilmu Biomedis dan (S1) Bioteknologi. Dua program terakhir tersebut menjadi unggulan utama yang ditopang oleh laboratorium modern SCCR Indonesia. Selain itu, salah satu nilai jual utama dari kampus tersebut yakni konsep "kuliah langsung kerja" yang menjadi magnet tersendiri bagi orang tua.
Sisi lain, tim juga menyampaikan berbagai skema beasiswa yang tersedia pada kampus tersebut, seperti: Beasiswa Akademik, Beasiswa Non-Akademik dan Beasiswa Content Creator. Hal lain yang dapat menarik dalam penawaran tersebut berupa: selama bulan Juli 2025 ini, calon mahasiswa juga bisa menikmati diskon 25% untuk SPI dan UKT serta bebas biaya pendaftaran.
Atas aksi tersebut menunai respon positif dari orang tua siswa saat mengantarkan anaknya. Beberapa di antaranya bahkan sudah mengenal nama IKMB dari baliho promosi yang tersebar di empat titik strategis Semarang, yakni Jalan Kaligarang, Sultan Agung, Kaligawe dan Walisongo. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi strategi promosi langsung dan media luar ruang cukup efektif dalam membangun brand awareness bagi kampus IKMB yang akan beralih status menjadi Agung Putra University (APU) tersebut.
Pihak sekolah merespons baik atas kehadiran Tim PMB IKMB. Selama kegiatan dilakukan secara tertib dan tidak mengganggu jalannya MPLS, sekolah memberikan dukungan penuh. Bahkan, beberapa guru ikut membantu mengarahkan orang tua menuju tim sosialisasi yang sedang bertugas pada sekolah tersebut.
Lebih jauh, pendekatan yang menyasar langsung orang tua ini dinilai sebagai strategi yang cerdas oleh pihak sekolah. Mereka menilai inisiatif seperti itu perlu dipertahankan dan dija dikan agenda rutin, terutama menjelang masa penerimaan mahasiswa baru seperti saat ini. Pihak kampuspun mengharapkan pendekatan ini dapat memperkuat hubungan antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi, serta mendorong orang tua untuk lebih terlibat dalam menentukan masa depan akademik anak mereka.
Meski disambut hangat, namun tim PMB juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan waktu interaksi karena banyak orang tua terburu-buru kembali bekerja. Selain itu, beberapa sekolah yang berada di pinggir jalan besar membuat proses pembagian brosur menjadi kurang optimal sebab terkendala lalu lintas dan lokasi yang sempit. (L17’UN).